Proses Alih Media Naskah Kuno di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
Alih media naskah kuno adalah proses memindahkan atau mentransformasikan isi naskah kuno dari media aslinya (biasanya daun lontar, kertas daluang, kulit kayu, atau media tradisional lainnya) ke media baru yang lebih modern, seperti:
➢ Media cetak (buku atau jurnal),
➢ Media digital (file PDF, gambar digital, atau database daring),
➢ Media audiovisual (video dokumenter, animasi, dll)
Tujuan alih media:
➢ Pelestarian: Mencegah kerusakan atau hilangnya informasi akibat usia dan kondisi fisik naskah asli.
➢ Aksesibilitas: Mempermudah akses masyarakat, peneliti, dan pelajar terhadap isi naskah tanpa harus menyentuh naskah aslinya.
➢ Digitalisasi budaya: Bagian dari upaya pelestarian warisan budaya dalam era digital.
Bentuk alih media:
➢ Digitalisasi visual: Memindai atau memfoto naskah kuno.
➢ Transliterasi: Mengubah aksara lama ke aksara Latin.
➢ Alih bahasa: Menerjemahkan isi dari bahasa lama ke bahasa modern.
➢ Penyalinan atau penyusunan ulang: Menyalin teks dengan gaya modern atau menyusunnya ulang dalam bentuk cerita atau kajian ilmiah.
Koleksi Naskah kuno serat Samud, Dewaruci dan Maduretno Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
Serat naskah kuno adalah karya tulis tradisional yang ditulis pada zaman dahulu, umumnya menggunakan aksara dan bahasa daerah (seperti aksara Jawa, Bali, Pegon, atau Arab Melayu), dan memuat berbagai aspek kehidupan masyarakat pada masanya. Kata “serat” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “tulisan” atau “kitab”.
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah memiliki Koleksi Naskah kuno serat Samud, Dewaruci dan Maduretno Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah berikut adalah beberapa ciri-ciri Serat Naskah Kuno:
- Ditulis tangan (manuskrip), bukan dicetak.
- Menggunakan bahan tradisional seperti daun lontar, kertas daluang, atau kulit kayu.
- Berisi ajaran filsafat, etika, sejarah, keagamaan, pengobatan, primbon, sastra, hingga ilmu kanuragan.
Menggunakan aksara lama, misalnya:
- Aksara Jawa (Hanacaraka),
- Aksara Bali,
- Aksara Pegon (Arab-Jawi),
- Aksara Rejang, Batak, dll.
Contoh Serat Naskah Kuno:
- Serat Centhini – kumpulan ajaran spiritual, budaya, dan pengetahuan kehidupan masyarakat Jawa.
- Serat Wedhatama – karya spiritual/filsafat moral oleh Mangkunegara IV.
- Serat Kalatidha – karya Ranggawarsita yang berisi pandangan terhadap zaman yang penuh kekacauan.
- Babad Tanah Jawi – naskah sejarah mengenai asal-usul raja-raja di tanah Jawa.
- Lontar Usada – naskah pengobatan tradisional Bali.
Fungsi dan Nilai:
- Dokumen budaya dan sejarah: merekam cara berpikir dan nilai-nilai zaman dulu.
- Sumber ilmu pengetahuan tradisional: seperti pengobatan, pertanian, hingga filsafat hidup.
- Karya sastra: memiliki nilai estetika, gaya bahasa, dan struktur cerita khas.




























